Thursday, February 02, 2006

03 Februari 06
Yesterday is, something for me. I hear her conffesion about how she felt about our relationship. Breaking heart actualy, but that's the truth. She compared me with her ex boyfriend slamet who always so perfect for her. Eventhough she's not realy love him. Plus she always feel being preasured by me each time I ask her something that have something to do with sin.
She said she couldn't she no when I asked, but she feel so worried about the sin. And each time we have confersation always a small thing can make us fight each other. How bad I am.... But that us. Sekarang dia minta waktu luang baginya untuk berkonsentrasi menuju ujian CPNS. Sekitar 2 minggu dia tidak ingin dia terganggu dengan diriku. I mean, dia juga ingin berusaha mensucikan dirinya. Dia ingin tirakat dulu untuk 2 minggu ini sampai selesai ujian CPNSnya. Dan dia memohonku untuk mau membantuku dengan cara setiap kali kalaupun kita telpon aku jangan marah-marah, karena aku sangat merindukanya atau karena aku sudah mulai merasa frustasi karena tidak bertemu dengan dia selama berhari-hari.
Aku merasa sangat bingung bagaimana harus memenuhi semua permintaanya. I think everybody who read this must be think I'm a stupid and shelfish man. But thats what I feel. Berhubungan dengan dia sudah merupakan suatu tirakat sendii bagiku. Bayangan orangtuanya yang belum menyetujuiku, terutama ibunya yang sangat membenciku, benar-benar merupakan suatu dilema yang besar. Apa yang Lely rasakan dulu, kini aku juga mengalaminya. Di benci, diusir,dihina dan lainya. Masalahnya aku sudah begitu dalam memberikan perasaanku ke dia. Meski sering sekali terbesit dalam pikiranku aku ingin mencari pelabuha lain, tapi apa ada yang bisa seperti dia. Atau mungkin kalau bisa seperti Lely, baik sifat, penerimaan keluarganya, fisik dan lain-lain. I don't think so.
Baru hari pertama aku berusaha untuk bisa mandiri secara mental untuk tidak bergantung dari Nat. Meskipun aku sangat merindukannya dan memikirkan masih ada sekitar 2minggu lebih aku harus bisa melewati hari-hariku tanpa dia. Ingin sekali aku sms dia, but what will I say to her? Belum lagi rencana mama papa untuk segera menjual umah ini, dan kita mesti pindah yang aku kira jaraknya tidak akan sedekat nias dengan flores. Permasalahan utamanya karena ortunya yang belum bisa menerimaku yang membuatku tidak bisa datang ke tempatnya, dan pertanyaanya apa bisa kita tetap melanjutkan hubungan ini.
Karena aku sudah terbiasa untuk selalu tidak sendirian, dan setiap hari aku bisa selalu betemu dengannya dalam bebagai kondisi. Tadi malam setelah dia sampai diumah, dia telpon aku dan bercerita bahwa ibunya marah besar dan tidak mau mendengar berbagai alasan apapun meskipun itu sangat logis. Kunci dan STNK motornya kembali di sita oleh mamanya. Dan baru diberikan kembali nanti kalau mau ujian CPNS.
Aku sih sempat berpikir, mungkin dia sendiri juga tidak akan tahan untuk tidak bertemu dengan jangka waktu selama ini. Dan aku sendiri berharap dia bisa gagal dengan usahanya untuk tidak betemu. Yesterday was nice for me... Aku merasa sepeti tidak mempunyai kekasih untuk saat ini. Semoga pejuangan dan pengorbanan kita tidak sia-sia. Damn I miss her a lot!!!

No comments: