02 Nopember 2006
We have a good time today. She pick me up at ten am, and we go to the bank to take her money, and then go to my school. Dia sangat cantik sekali, dengan rambut panjangnya. Damn I love her so much.
Di kampus terdapat ketegangan sedikit, mungkin karena panas yang mempengaruhi emosi kita masing-masing. Tetapi pandanganku tidak bisa pindah ke pada kedua mata indahnya. Aku sangat terpukau dengan dirinya, terutama ketika dia mengurai rambut hitamnya.
She so beatiful, she so lovely, and I love her...That's what I always said in my heart and in my mind.
Setelah dari kampus kita menuju ke Giant, untuk berbelanja kebutuhannya. Dan disana keadaan emosi kita berdua mulai membaik, dan lagi-lagi aku dibuat panas dingin olehnya. Bukannya dia sengaja menggodaku, tapi hanya dengan melihatnya saja aku merasa seakan diriku meleleh karena kecantikanya, keindahan suaranya ketika dia memanggilku dengan sebutan kesayanganya "ndut...?"
Aku akui, aku memang sangat manja, terutama denganya. Tapi aku heran, ketika aku masih dengan Lely aku juga manja, tetapi denganya aku jadi jauh lebih manja. Dan yang paling pas, dia juga sangat suka memanjakanku.
Damn I love her so much...
Ketika kita mau kekasir, keadaan disana lumayan ramai. Dan ternyata kita menunggu seseorang yang berbelanja kebutuhan bulanan yang sangat banyak, sampai-sampai ibu didepan kita mau pindah dan bilang ke kita kalau kita sebaiknya ikut pindah juga.
Kita ikut pindah juga, tapi Nat mau beli teh Tong Ji dulu. Ternyata kita ketemu dengan ibu itu tadi. Kebetulan di sebelahku terdapat semacam kedai kopi, yang menjual berbagai macam kopi, termasuk capucino. Ibu itu sudah memesan satu, dan aku juga dari awal sudah ingin mencoba untuk beli satu, tapi berhubunga Nat sudah beli 2 gelas es teh dari Tong ji, maka aku sempat bingung, apakah aku sebaiknya beli juga atau tidak.
Ketika ibu itu sudah mendapatkan segelas kopi hangatnya, dan dia juga sudah selesai mau membayar barang-barangnya di kasir, maka aku yang sedari tadi selalu melihat di kedai itu, mengambil daftar menu kedai kopi itu. Gerakanku mungkin lumayan cepat, dan dengan ekspresi yang seperti menahan keinginan yang dalam.
Ternyata harga kopi di kedai itu lumayan terjangkau dengan isi dompetku, tetapi kelakuan dan gelagatku itu ternyata terbaca oleh ibu yang di depan kita. Nat akhirnya memperbolehkanku untuk beli satu gelas saja, dan dia setuju aku beli capuccino. Tapi ada satu perkataanya Nat yang membuatku ketawa keras sekaligus merasa senang dan bahagia banget bisa bareng bersamanya.
Dia bilang ketika aku menyaut menu kopi itu dengan cepat, ibu itu sempat melihatku ditambah mungkin juga dengan ekspresi mukaku yang sangat konyol. She said like this." ndut, ibu itu tadi pasti bingung kalau ngliat kelakuanmu, karena kalau pas kamu mohon-mohon gitu dia pasti mikirnya kamu anakku, tapi dia pasti juga mikir kalau kamu itu cowokku"
I know, aku sendiri emang kurang bisa menyembunyikan ekspresiku, sehingga semua orang pasti akan keliru untuk menilai diriku. Aku benar-benar tidak bisa menahan ketawaku. I mean kata-katanya lucu banget, tapi ditambah ekspresi mukanya yang juga seperti menahan ketawa karena pasti ibu itu akan kebingungan melihat status kita, apakah kita itu pacaran, ataukah aku itu anaknya, atau keponakannya.
Oh God, a lovely fun one day! Aku benar-benar mencintai Natalieku, seperti dulu ketika perasaanku persis seperti ini dengan Lely, tapi bedanya perasaanku ini terasa lebih meledak-ledak. Aku merasa nyaman,aman dan bahagia banget ketika bersamanya (kecuali kalau kita sedang bertengkar)
Aku harap aku akan selalu mengalami hari-hari seperti ini. Love you Natalie.....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment